Minggu, 21 Juni 2009

Fabel

Adu Ayam Jago…

Al kisah di sebuah negeri ayam, sedang diadakan sayembara untuk mencari seokor ayam untuk dijadikan pemimpin.

Beberapa ekor ayam jago yang diunggulkan oleh ayam-ayam lainnya. Mulai nyaring berkokok di sana-sini. Mereka melantangkan keunggulan diri mereka masing-masing. Semuanya mengklaim, bahwa dirinyalah yang paling jago, untuk memimpin negeri ayam.

Bahkan persaingan bukan hanya sampai disitu saja. Mereka yang mencalonkan diri mulai melakukan ”kampanye hitam”. Saling menjelekkan lawan di depan public. Suhu politik di negeri ayampun sudah semakin panas. Para ayam merasa gerah jika melihat para pesaingnya sedang berkokok.

Banyak para tokoh tetua di negeri ayam yang berkomentar tentang situasi ini. Mereka memandang para ayam jago yang bakal jadi pemimpin itu, tidak tampak seperti ayam jago, tapi lebih mirip seperti pitik, alias anak ayam!!!

Masyarakat di negeri ayam berpikir, jika tiba saatnya mereka dipertemukan di arena tarung pasti bakal seru! Mereka akan mati-matian menjatuhkan lawannya di atas arena tarung.

Hari yang dinanti-nantipun telah tiba. Semua mata ayam tertuju pada arena pertarungan. Jantung mereka berdebar-debar, menanti peristiwa seru yang bakal terjadi.

Tapi…

Semua perkiraan meleset total!!! Tidak ada pertarungan sengit di sana. Para ayam jago yang menjadi kandidat pemimpin tidak lagi segarang di luar arena. Mereka yang sebelumnya saling serang dan menjatuhkan satu sama lain. Ternyata saat dipertemukan dalam satu arena, mereka justru saling menyanjung dan mendukung program satu sama lain.

Ko bisa begini? Tanya salah satu pengamat dari negeri ayam. Ia memandang para ayam jago yang menaiki arena pertarungan itu sama-sama mau bermain aman Mereka berubah menjadi ayam sayur saat berdiri di atas arena.

Para penonton pun kecewa, mereka pulang ke kandang masing-masing untuk tidur.

Semoga aku bermimpi tentang negeri yang benar-benar adil dan makmur, doa seekor ayam menjelang tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar